Kamis, 15 Maret 2012

KEUTAMAAN PUASA SENIN KAMIS


Puasa sunnah senin dan kamis adalah salah satu tauladan Rasulullah Saw. Yang mengandung banyak hikmah dan keutamaan. Namun, apakah kita mengetahui kedahsyatan dibaliknya jika kita rutin melaksanakannya? Semoga dengan apa yang saya tulis ini yang tentunya saya ambil dari beberapa referensi bermanfaat bagi kita yang membacanya. Amin. Rasanya tidak terlalu banyak dari kita yang memahami keutamaan yang bisa kita dapatkan dari tauladan Rasulullah Saw. ini. Oleh karena itu saya akan memaparkan secara ringkas dari apa yang saya dapatkan dari beberapa referensi.
Arti puasa menurut bahasa adalah menahan. Menurut syariat islam puasa adalah suatu bentuk aktifitas ibadah kepada Allah SWT dengan cara menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu, dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa sejak terbit matahari / fajar / subuh hingga matahari terbenam / maghrib dengan berniat terlebih dahulu sebelumnya.
Puasa memiliki fungsi dan manfaat untuk membuat kita menjadi tahan terhadap hawa nafsu, sabar, disiplin, jujur, peduli dengan fakir miskin, selalu bersyukur kepada Allah SWT dan juga untuk membuat tubuh menjadi lebih sehat.
Alasan Pemilihan Hari Puasa Pada Senin dan Kamis
Berikut ini beberapa hadits yang memaparkan alasan terhadap pemilihan hari Senin dan Kamis yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. Hadist yang pertama diriwayatkan oleh Ahmad bahwa Rasulullah mengatakan bahwa semua amal dibentangkan di hari Senin dan Kamis (HR. Ahmad). Karena itu, sebagai orang beriman, sungguhlah baik bila pada saat malaikat melaporkan amalan kita itu kita tengah berpuasa. Subhanallah! Hadits yang kedua diriwayatkan oleh Muslim bahwa hari Senin dan Kamis adalah hari yang istimewa karena pada hari itulah Rasulullah dilahirkan, menjadi rasul dan mendapat wahyu. (HR Muslim).
Dengan berpuasa di hari Senin dan Kamis juga secara tidak langsung kita melakukan pemeliharaan untuk diri kita dari segi spiritual maupun jasmani. Karena dari jumlah hari yang terdapat dalam satu minggu, hari senin dan kamis-lah yang membagi satu minggu tersebut menjadi dua bagian. Subhanallah!
Keutamaan Puasa Senin Kamis
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Muslim).
Dalam riwayat lain dikatakan:
“Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku”. (HR. Bukhari).
Dalam riwayat Ahmad dikatakan:
“Allah ‘azza wa jalla berfirman (yang artinya), “Setiap amalan adalah sebagai kafaroh/tebusan kecuali amalan puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya”. (HR. Ahmad).
Banyak sekali keutamaan yang terdapat dalam puasa senin dan kamis:
Rosulullah -sholallahu ‘alaihi wasallam- bersabda :
“Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang namanya “Ar-Rayyan,” yang akan di masuki oleh orang-orang yang sering berpuasa kelak pada hari kiamat, tidak akan masuk dari pintu itu kecuali orang yang suka berpuasa. di katakan : manakah orang-orang yang suka berpuasa? maka mereka pun berdiri dan tidak masuk lewat pintu itu kecuali mereka, jika mereka telah masuk, maka pintu itu di tutup sehingga tidak seorang pun masuk melaluinya lagi.” (HR Bukhari dan Muslim).
“Dari ‘Aisyah -adhiallahu ‘anha : bahwa Nabi -sholallahu ‘alaihi wasallam- sering melakukan puasa senin dan kamis.” (HR Ibnu Majah, At-Tirmidzi dan An-Nasai).
Dan masih banyak lagi hadits-hadits yang menjelaskan keutamaan puasa senin kamis secara khusus dan puasa-puasa sunnah lainnya secara umum.
• Pahala yang tak terhingga bagi orang yang berpuasa
• Melatih diri untuk menghindarkan diri dari dosa, sebagaimana hadits yang berbunyi : “Puasa adalah benteng yang membentengi seseorang dari api neraka yang membara”. (HR. Ahmad dab Baihaqi).
• Melatih kesabaran, sebagaimana hadits yang berbunyi : ”Segala sesuatu itu ada zakatnya, sedang zakat jiwa itu adalah berpuasa. Dan puasa itu separuh kesabaran”. (HR. Ibnu Majah).
• Meningkatkan amalan (beribadah)
• Ketenangan jiwa
• Menyehatkan dan menyembuhkanAmalan puasa khusus untuk Allah
• Sebab pahala puasa, seseorang memasuki surga
• Dua kebahagiaan yang diraih orang yang berpuasa yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya.
• Bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum daripada bau minyak kasturi.
• Dan sebagainya.
Dalil Puasa Senin Kamis
Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab: “Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.”
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.”
Dari ‘Aisyah, beliau mengatakan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis.”
Amalan yang Terbaik adalah Amalan yang Bisa Dirutinkan
Dari ’Aisyah radhiyallahu ’anha, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya.
Dari ’Aisyah, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah. Rasul shallallahu ’alaihi wa sallam menjawab:
”Amalan yang rutin (kontinu), walaupun sedikit.”
’Alqomah pernah bertanya pada Ummul Mukminin ’Aisyah, ”Wahai Ummul Mukminin, bagaimanakah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam beramal? Apakah beliau mengkhususkan hari-hari tertentu untuk beramal?” ’Aisyah menjawab:
”Tidak. Amalan beliau adalah amalan yang kontinu (rutin dilakukan). Siapa saja di antara kalian pasti mampu melakukan yang beliau shallallahu ’alaihi wa sallam lakukan.”
Semoga kita dapat mengamalkan puasa senin dan kamis serta merutinkannya sehingga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang Allah Swt. cintai amalannya. Amin
Tata Cara Puasa Senin Kamis
Banyak dari kita menyangka bahwa puasa senin dan kamis harus di lakukan pada dua-duanya. sehingga ketika telah berpuasa senin dan tertinggal pada hari kamisnya, berpikiran bahwa puasanya tidak sah.
Cara puasa senin kamis adalah seperti puasa sunnah pada umumnya. dan yang perlu di ketahui adalah bahwa hari senin adalah amalan tersendiri, dan hari kamis adalah amalan tersendiri. Rosulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
Artinya : “(pahala) Amalan di angkat pada hari senin dan kamis, maka aku menyukai jika ketika amalanku di angkat aku dalam keadaan berpuasa.” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Dan ketika di tanya tentang puasa senin dan kamis, Beliau juga bersabda khususnya pada hari senin : “Hari itu aku di lahirkan dan pada hari itu (pula) wahyu di turunkan kepadaku.” (HR Muslim).
Rosulullah sholallahu ‘alaihi wasallam tidak mensyaratkan bahwa harus di lakukan pada senin dan kamis dan tidak boleh melewatkan salah satu hari tersebut. Akan tetapi senin adalah amalan tersendiri dan kamis pun begitu, karena beliau mengatakan bahwa (pahala) amalan di angkat pada hari senin dan kamis.
Niat Puasa Senin dan Kamis
Adapun niat adalah niat hendak puasa senin atau kamis. dan niat di lakukan sebelum fajar hari senin atau kamis. dan pada puasa sunnah di perbolehkan niat pada tengah-tengah hari. di riwayatkan dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata : “Ketika Rosulullah -sholallahu ‘alaihi wasallam- masuk kepadaku dan bertanya : apakah engkau memiliki makanan? aku berkata : tidak, beliau berkata : berarti aku puasa.” (HR Abu Daud).
Thanks for all for the sources!

0 komentar:

Posting Komentar